Sabtu, 28 Februari 2015

10 Tempat Paling Angker di Surabaya

Entah percaya atau tidak, cerita-cerita angker yang erat hubungannya dengan sosok hantu memang sudah seperti jadi budaya di Indonesia. Bahkan di setiap kota selalu memiliki cerita masyarakat sendiri yang sudah ada dari turun-temurun.

Kini giliran sobat mengetahui kota Surabaya. Mana saja tempat paling angker di Surabaya? Well, boleh percaya atau tidak terserah sobat aja.

Rumah Hantu Darmo
10 Tempat Paling Angker di Surabaya
Rumah hantu Darmo mungkin menjadi lokasi angker paling terkenal di Surabaya. Bukan tanpa alasan, rumah yang sudah ditinggal penghuninya selama 10 tahun ini memiliki cerita-cerita seram. Kabarnya para penghuni rumah ini dibunuh oleh jin karena sang pemilik memiliki perjanjian dengan ilmu hitam. Suara tangisan di tengah malam sampai sosok kasat mata seringkali dialami oleh warga di sekitar rumah ini. Ingin mencoba ke sana?

Pantai Kenjeran
10 Tempat Paling Angker di Surabaya
Lokasi angker erat kaitannya dengan kekuatan mistis yang ada. Pantai Kenjeran menjadi salah satu yang dianggap demikian karena konon katanya ada kerajaan ular di sana. Salah satu titik misterius di pantai Kenjeran adalah sebuah tikungan dari pantai lama menuju arah Nambangan yang dipercaya selalu memakan korban jiwa. Bahkan data menyebutkan setidaknya setiap tahun ada orang tewas di sana. Hmm, boleh percaya atau tidak.

Balai Pemuda
10 Tempat Paling Angker di Surabaya

Disebutkan saat jaman penjajahan Belanda, balai pemuda ini adalah lokasi para pemuda untuk berdugem semalam suntuk. Pemuda Belanda disebutkan berdansa sambil mabuk sampai malam di tempat ini. Sekarang balai pemuda sudah menjadi tempat pernikahan atau konser musik. Tapi beberapa orang percaya bahwa di malam-malam tertentu sering terdengar alunan musik jadul dari dalam gedung kosong itu. Bahkan dulu ada semacam pohon beringin di samping balai pemuda yang sering diberi sesajen. Hanya kini pohon beringinnya sudah ditebang.

Kampus ITS
10 Tempat Paling Angker di Surabaya
Apakah kamu mahasiswa ITS? Kamu pasti tahu jalan kembar di depan ITS yang dipercayai ada sosok kuntilanak yang bisa terlihat di sana saat malam hari di atas pukul 22.00. Meski kini jalanan itu sudah diberi penerangan layak, melintasi sendiri di malam hari mungkin bukan pilihan yang tepat bagi kamu yang penakut. Selain itu, gedung perpustakaan ITS dan teknik sipil dianggap angker karena pernah ada mahasiswa yang gantung diri di tangga gedung sana.

Kampus Universitas Airlangga
10 Tempat Paling Angker di Surabaya
Selain dikenal sebagai kampus bergengsi, Universitas Airlangga juga dianggap sebagai lokasi angker terutama beberapa gedung-nya seperti gedung jurusan Sastra dan FISIP. Lorong-lorong menuju kantin Farmasi juga dianggap memiliki aura angker yang cukup mengerikan. Kisah-kisah hantu seperti lampu yang tiba-tiba mati meski baru diganti, suara wanita menangis sampai tiba-tiba terjatuh seperti ada yang memegang di ujung kaki adalah hal biasa. Bahkan bagi kamu yang berani, kamu bisa datang ke gedung ini pada waktu antara magrib dan sebelum isya atau di atas pukul 23.00.

SMA Kompleks (SMA 1,2,5 dan 9)

Masih ingat apa formula pas untuk lokasi berhantu? Ya benar, gedung bangunan lama. Hal itu yang terjadi pada SMA kompleks (SMA 1,2,5, dan 9) yang sudah berdiri sejak jaman Belanda ini. Orang-orang percaya bahwa tempat ini adalah 'gudangnya' hantu. Banyak cerita ganjil yang dialami para pelajar di sana. Seperti saat sore menjelang malam selalu ada suara-suara anehpapan tulis dipukul dan ditulis, toilet yang airnya keluar sendiri, sampai di malam hari ada sosok tentara pelajar tanpa kepala maupun guru Belanda yang berdansa dan suara mesin ketik tak bertuan. Cukup mengerikan.

Kompleks Tugu Pahlawan

Salah satu yang membuat lokasi ini mengerikan adalah adanya makam di tugu Pahlawan. Salah satu gedung di sekitar tugu Pahlawan adalah gedung tua Bank Indonesia yang pernah ada sosok pendekar jaman dulu dengan pakaian khas Madura berkeliling kantor di malam hari. Maupun kisah tukang bersih-bersih yang dikejar pocong. Masih berminat mau berkunjung di sana saat malam hari?

Delta Plaza
Di bali kemegahan mall ini, ternyata dulu dirikan di atas bekas rumah sakit Simpang. Bahkan apakah kamu pernah mendengar legenda suster gepeng yang ramai beredar di tahun 90-an? Cerita itu berawal dari rumah sakit Sampingan yang konon katanya sosok suster gepeng sampai saat ini masih ada di antara WTC dan plaza ini. Silahkan kamu cari sendiri.

Gedung Grahadi

Masih merupakan peninggalan bangunan jaman Belanda, gedung Grahadi adalah rumah dinas Gubernur Jawa Timur. Sebagai bangunan lama, Grahadi dulu difungsikan sebagai peristirahatan pejabat Belanda. Semakin berjalannya waktu, kisah horor di Grahadi semakin muncul. Seperti seringkali ada sosok hantu Belanda berjalan di antara lorong. Bahkan Gubernur Jawa Timur saat ini Soekarwo enggan tinggal di sini. Kenapa ya?

Bekas Pabrik Padi Ketintang
10 Tempat Paling Angker di Surabaya
Sebuah pabrik tua di kawasan Ketintang dianggap sebagai tempat sosok misterius. Lokasi yang dulu merupakan pabrik padi saat jaman Belanda itu rupanya dibeli oleh perusahaan swasta. Sampai saat ini di dalam gedung tua itu masih ada mesin-mesin namun kondisi gedung begitu gelap dan tanpa cahaya. Sosok seperti perempuan Belanda menjadi makhluk astral terkenal di sana. Selain ada sosok nenek tua yang disebutkan terbunuh di jaman Belanda secara dipenggal sering terlihat di pabrik tua Ketintang ini.

Mak Sari

Peristiwa ini terjadi sudah sangat lama, pada tahun 1990an. Dialami oleh mak Sari, seorang wanita berumur 50 tahunan. Mak Sari tinggal disebuah desa terpencil di Cianjur. Desa yang masih menggunakan lampu minyak sebagai penerangan, dan di kelilingi hutan. Desa ini hanya ditinggalin beberapa ratus kepala keluarga, itu pun tersebar di seluruh desa, mengakibatkan jarak antara rumah masih sangat renggang. Tertuma rumah-rumah yang berada diujung desa, mungkin seratus meter sekali baru akan ditemukan rumah. Mak Sari mempunyai profesi penanam padi, namun saat tidak sedang musim tanam padi ia mengandalkan keahliannya yang lain untuk mencari nafkah, yaitu membantu wanita melahirkan atau biasa dibilang dukun beranak. Untuk pekerjaannya ini mak Sari tidak menerima uang sebagai bayarannya, ia biasa menerima hasil kebun atau hasil pertanian. Tapi mak Sari tetap bersemangat melaksanakan profesinya yang satu ini, maklum di desanya saat itu tidak ada tenaga medis atau bidan sama sekali. Seluruh warga desa masih mengandalkan jasa-jasa tradisional untuk hal-hal yang menyakut kesehatan seperti melahirkan atau khitanan. Mak Sari juga sudah cukup terkenal di desanya, seluruh warga sudah tidak meragukan lagi kemampuannya. Mak Sari tinggal sendiri di sebuah rumah gubuk, sebenarnya ia mempunyai seorang cucu laki-laki. Tapi ia bekerja di luar desa, dan tidak setiap hari pulang. Tapi ketika ia pulang, ia selalu membawakan bahan makanan untuk mak Sari. Mak Sari tidak pernah keberatan tinggal sendiri, selain ia memang sudah terbiasa, ia juga tidak mau menyusahkan orang lain. Apa lagi setelah kematian suaminya beberapa tahun yang lalu akibat sakit, ia adalah wanita yang cukup mandiri.
Pada suatu malam saat mak Sari sedang tidur di rumahnya, tiba-tiba saya ada seseorang mengetuk pintunya. Mak Sari langsung bangun, ia bangun dan mengambil lampu minyak, dan bergegas ke pintu. Siapa yang mengetuk pintu tengah malam begini, pikirnya. Tanpa ragu mak Sari membuka pintunya, ia memang sudah agak biasa di datangi orang malam-malam.
“Maaf mak mengganggu malam-malam, tapi saya butuh bantuan mak. Istri saya mau melahirkan.” Jawab seorang laki-laki berumur 28 tahunan ketika mak Sari membuka pintu. “oh iya, sebentar saya siap-siap dulu.” Mak Sari masuk ke rumah, mengambil beberapa kain dan  peralatan yang ia perlukan. Mak Sari kembali keluar, “dimana rumahnya?” “Mari mak saya antarkan.” Pria itu mengarahkan mak Sari, diantara kegelapan hutan-hutan, cahaya dari obor yang dibawa pria itulah satu-satunya penerangan. Pria itu terus menuntun mak Sari melewati desanya, semua rumah tertutup dan jalan pun sepi. Maklum sudah tengah malam, pasti seluruh warga desa sudah tidur. Memang kadang profesi mak Sari sebagai dukun beranak mengharuskan dia siaga saat tengah malam. Setelah cukup lama berjalan, akhirnya mereka sampai. Ternyata rumah pria itu berada di perbatasan desa, dengan tanah yang agak menurun ke bawah. Jarak antara rumah itu dengan rumah warga yang lain pun agak jauh, setelah susah payah melewati jalan yang menurun. Mak Sari sampai di sebuah rumah berbilik ayaman bambu, dan atap dari pohon kelapa. Sebuah lampu minyak menempel di dinding depan, setelah meletakan obor di depan rumah, mereka pun masuk. “Cepat mak, kasihan istri saya sudah kesakitan.” Mak Sari segera masuk ke kamar, ternyata di dalam kamar sudah terbaring seorang wanita yang agak lebih muda dari pada pria itu. wanita itu sudah dalam posisi melahirkan, dan ia berteriak-teriak kesakitan. Mak Sari dengan sigap membantunya, dengan lebut mak Sari memijat perut wanita itu agar si janin dapat turun. Tetapi ternyata janin itu belum juga turun, kepalanya pun tidak tampak. Mak Sari agak kewalahan, ia terus memijat-mijat. Tapi tidak juga terlihat. Sedangkan wanita itu sudah teriak kesakitan, mak Sari semakin panik. Akhirnya ia menarik napas panjang, “bismilah hirohman hirohim.” Tiba-tiba wanita itu teriak keras sekali, disusul si pria. Mak Sari kaget, tapi ia tidak menggubrisnya. Ia menekan perut si wanita dengan sekuat tenaga, akhirnya bayi itu mulai terlihat. Mak Sari menuntaskan tugasnya. Akhirnya bayi itu lahir. Setelah membungkus dengan kain yang ia bawa, mak Sari memberikan bayi itu kepada ibunya. Ia kemudian membungkus ari-ari bayi itu untuk segera dikuburkan, tapi kemudian pria itu datang menghampirinya. “sudah biarkan mak, nanti saya yang urus.” Mak Sari bingung, karena biasanya itu adalah tugasnya, tapi ia menurut saja. Ketika ia kembali ke kamar, ternyata wanita itu sudah duduk di bibir kasur dan menggendong anaknya. Keheranan mak Sari kembali muncul, mana mungkin. Ia baru saja melahirkan. Beberapa menit kemudian mak Sari minta diantarkan pulang, pria itu pun menyetujuinya. Mak Sari diantarkan pulang, selama perjalanan pulang pira itu tidak memberikan apa-apa kepada mak Sari. Tapi mak Sari tidak keberatan, mungkin memang pria itu tidak punya apa-apa untuk diberikan. Mak Sari ikhlas membantu, jadi tidak masalah. Mak Sari kembali sampai ke rumahnya, laki-laki itu mengucapkan terima kasih lalu pergi. Ia pergi cepat sekali, sekelebat di malam yang gelap. Mak Sari masuk ke dalam rumahnya, ia membersihkan diri dan tidur.
Keesokan harinya cucu mak Sari kebetulan pulang, mak Sari membuat sebuah obat untuk wanita yang baru saja melahirkan. Ia membuatnya dari bahan-bahan yang berasal dari tanaman yang ia cari sendiri, ia bermaksud mengantarkannya kepada wanita yang semalam ia bantu. Setelah selesai, mak Sari meminta cucunya mengantarkan. Cucunya bersedia, mereka pun berangkat. Mak Sari masih sangat ingat jalan-jalan yang ia lalui semalam, dan mereka akhirnya sampai di turunan itu. berarti sudah sangat dekat, mereka melawati jalan yang menurun itu. tapi ketika sampai, mak Sari kaget. Mereka berdiri di tanah kosong yang berisi pepohonan lebat, tidak ada rumah. Hanya hutan dengan pohon-pohon besar di dalamnya, cucu mak Sari keheranan. “mak yakin ini rumahnya?” tanya cucunya. “iya, semalam itu disini rumahnya.” Mak Sari melihat sekitar, ia keheranan. “tapi ini sudah batas desa mak, tidak ada rumah disini.” firasat mak Sari mengatakan ada yang sesuatu yang tidak benar, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena memang cucunya tidak bisa berlama-lama, ia harus segera kembali ke tempatnya bekerja. Selama perjalanan pulang, mak Sari masih saja keheranan. Sampai malam harinya.
Seperti biasa setelah melaksanankan sholat isya mak Sari meluangkan sedikit waktunya untuk mengaji, setelah itu baru tidur. Ketika mak Sari baru saja selesai mengaji, tiba-tiba pintu rumahnya kembali ada yang mengetuk. Ia segera berdiri dan berjalan menuju pintu rumah, masih mengenakan mukenanya. Ketika mak Sari membuka pintu, Mak Sari merasa kaget. Ia melihat dua mahluk besar hitam berbulu berdiri di depan teras rumahnya, mak Sari dapat melihat mahluk itu dengan jelas di bawah sinar lampu minyak. Mahluk itu memiliki rupa setangah binatang setengah manusia, dengan jari-jari yang sangat besar. Mata kedua mahluk itu merah menyala, keduanya terus memperhatikan mak Sari.
“Astaghfirulah.” Ujar mak Sari refleks, saat mendengar kalimat itu kedua mahluk hitam itu menggeram. Mak Sari memegang pintu rumahnya kencang, jantungnya berdetak cepat sekali, dan tubuhnya kaku. Tapi di dalam hatinya mak Sari merasa ia tidak perlu takut, jadi ia tetap berusaha tenang. “mau apa kalian datang, jangan ganggu saya” ucap mak Sari lantang. Mahluk itu masih diam saja. “mak tidak pernah mengganggu kalian, kalian punya alam kalian sendiri. Jadi pergi.” Mahluk itu masih diam saja. Akhirnya mak Sari kesal, ia mengambil sebuah gelas besi dan melemparnya ke arah mahluk itu. di dalam hatinya mak Sari terus berdzikir agar dirinya dikuatkan. Tapi seketika itu mahluk itu hilang saat gelas besi itu akan mengenai tubuh mereka, setelah itu mah Sari masuk ke dalam. Ia meneruskan membaca Al Quran hingga ia ketiduran, ia terbangun saat waktu sholat subuh. Mak Sari melanjutkan menunaikan sholat subuh, ketika matahari mulai naik ia baru berani keluar rumah. Saat ia keluar rumah, ia kaget dengan apa yang ia temukan. Mak Sari menemukan banyak sekali buah-buahan hasil kebun, singkong, ubi, dan beberapa sayuran. Semua tertumpuk di depan rumahnya, awalnya ia ragu-ragu. Namun saat ia sudah memastikan bahwa itu memang benar adanya, ia membawanya masuk ke dalam rumah. Mak Sari sempat bingung, tapi kemudian ia mengerti. Ternyata pria dan wanita yang ia bantu saat itu bukanlah manusia, mungkin sebangsa jin. Itulah mengapa saat ia mengucapkan “bismilah” mereka teriak, dan si wanita itu sudah dapat duduk setelah melahirkan. Mungkin ini adalah tanda ucapan terima kasih dari mereka, mak Sari kemudian mengkonsumsi bahan makanan itu. tetapi sebelumnya ia tentu berdoa semoga tidak ada hal negatif di dalamnya, dan ternyata  memang tidak ada apa-apa. Itu hanya bahan makanan biasa, tidak kurang tidak lebih. Pengalaman itu tidak pernah bisa di lupakan oleh mak Sari, pengalaman yang sama sekali tidak masuk di akal. Tapi ternyata terjadi padanya, mungkin memang ada kehidupan lain selain kehidupan manusia di dunia ini. manusia hidup berdampingan dengan mahluk lain, tapi itu tidak masalah selama memang tidak saling mengganggu. Seluruh mahluk punya dunia masing-masing, dan mak Sari tidak akan melupakannya.

Kisah nyata : kuntilanak melahirkan di bidan desa di purwokerto

Kisah nyata misteri,,

Pagi bro sist,memang agak aneh pagi-pagi gini update cerita hantu.
Walau waktu nggak pas malam jum’at,tapi ya gak apa-apa yah,.?
Kejadiannya sih kurang lebih 2 tahun yang lalu,lupa juga kapan tepatnya sebab bukan penulis juga yang ngalamin,lagian gak ngarep deh ketemu yang begituan.
Yang ada malah goyang cesar(merinding disco maksudnya).
Berita ini penulis dapat dari keluarga dikampung,dan disana waktu itu bener-bener jadi trending topic di kampungnya penulis.
Sekali lagi ini bukan hoak atau rekayasa loh,bukan juga copy paste dari blog lain loh,sumpah deh demi apapun ini nyata.
Oke langsung saja
Begini ceritanya
waktu itu di desa tetangga penulis ada cewek lagi hamil dalam usia 7 bulanan.
Nah pas itu dia jatuh kepleset,gak tahu mau ngapain juga,penulis lupa waktu diberi tahu keluarga.
Nah dia langsung pendarahan gitu dan meninggal gak lama setelah itu.
Malam ketika melahirkan
gak jauh dari desa cewek yang meninggal itu ada desa lagi,dan disitu ada seorang bidan,udah cukup terkenal bidannya didaerah itu(ini juga gak jauh loh dari desa penulis,gak nyampe 1km an).
Singkat cerita waktu malam itu si ibu bidan  kedatangan orang yang mau melahirkan,yang anehnya dia datang seorang diri dan di tengah malam lagi,jam tepatnya penulis kurang tahu.
Sebelum si cewek yang mau melahirkan tadi masuk rumah,si ibu bidan tadi sempat menanyakan kepada cewek tadi,
kurang lebih begini percakapannya
Bidan = “mba datang sama siapa malam-malam begini”
cewek = ” sama suami bu”
Bidan = “nah,suaminya mana’??
Cewek = “ketinggalan bu di belakang”
Bidan =”tinggal dimana mbak??
Cewek =”disana bu(lebih lengkapnya di share dibawah)
nah tanpa pikir panjang bu Bidan nyuruh masuk cewek itu,sambil menyiapkan alat ibu bidan yang ngerasa suami si cewek koq gak datang-datang,akhirnya bertanya lagi.
Bidan = “koq suami kamu gak datang-datang”,emang tadi ngapain..?’
cewek = tadi ngambil kain yang ketinggalan dirumah.
Singkat cerita,
sicewek sudah melahirkan,dan anaknya perempuan.
Dan ibu bidan itu meminta kepada cewek itu untuk tetap di tempat persalinannya,sambil bilang
Bidan =”mba di sini dulu,saya mau cuci alat-alat dulu(bekas darah)
cewek = “iya bu’
sedang mencuci peralatan tadi,tiba-tiba ibu bidan kaget ada suara benda jatuh,lalu ibu bidan langsung menengok kearah bayi dan cewek tadi takut terjadi apa-apa,tapi apa yang terjadi dan alangkah terkejutnya ketika melihat cewek dan bayinya tadi sudah gak ada.
Aneh pikir bu bidan tadi,sebab kalaupun cewek tadi pergi lewat mana?
Lah orang pintunya dikunci semua dan kalaupun lewat pagar samping rumah juga gak mungkin,sebab tinggi banget,dan dari besi pula.
Tiba-tiba ibu bidan kepikiran dengan alamat yang cewek tadi kasih.
Nah besoknya,ibu bidan nyari alamat cewek tadi,sambil bertannya ke rumah orang tentang alamat tsb,ada yg bilang orang yang dimaksud ibu bidan sudah meninggal.tapi ibu bidan gak percaya dan masih penasaran.
Dan barulah setelah 3 kali bertanya akhirnya ketemu juga rumahnya.
Beginilah percakapannya dengan ibu yang punya rumah
Bidan = bu apa benar ini rumahnya mba ini??
(penulis lupa siapa namanya).
Ibu2 =”ya benar,emang kenapa yah mba’?
Bidan =”tadi malam anak ibu melahirkan,dan malah langsung pergi saja tanpa pamit dulu”
Ibu2 =(denang kaget dan menangis,dan sedih juga) maaf bu bidan,anak saya sudah meninggal 7hari yang lalu dalam keadaan hamil 7 bulan
Bidan = (kaget,heran,bingung)terus yang semalam siapa..?
Ibu2 = ayo bu kita ke kuburannya saja,kalau ibu tidak percaya.
Benar saja bro sist..
Ternyata nama dibatu nisan sama dengan nama cewek semalam.
Dan ibu Bidan baru menyadari kalau yang
semalam melahirkan adalah kuntilanak. :(
sebelum berpamitan pulang ibu Bidan sempat mengirim doa kepada almarhum supaya tenang dialam sana.
Note (dari penturan ibu bidan,darahnya benar-benar asli seperti manusia biasa)
anda mungkin tidak percaya,di jaman moderen gini koq masih ada yang begituan.hmm.. Terlihat konyol memang,tp ini benar-benar asli nyata.
Tempat bidannya desa  karangtengah,kec.cilongok.kab.banyumas.
Alamat almarhum desa lebaksiu,kec.cilongok,kab.banyumas.
Thanks,

horror story

 Ini cerita pas bulan puasa 2011.. disini gw sm bokap gw digangguin abis abisan. Tahun 2011 bokap gw sempet ngurus pusat grosir di tanah abang, jadi bokap difasilitasin ruko 4 lantai di daerah kebonkacang III, nah gw waktu itu lagi nginep di kebonkacang bareng bokap. Kamar bokap gw ada dilt 4. Di lt3 tempat manekin badan, di lt2. Tempat manekin kepala, di lt1 tempat grosiran pakaian. Nah grosir buka sampai jam 8 malam dan kita mau tutup karna udah masuk jam 9. Dari lt1 kita tutup rollingdoor, terus matiin lampu lt 1 -> naik ke lt2,matiin lampu lt2->naik kelt3,matiin lampu lt3->naik lt4 masuk ke kamar. Didalam ruko ini Cuma ada bokap sm gw doang nah kita tidur nih dan ada rencana nanti pas sahur mau makan di hotel haris(Casablanca) karna ada rekan bokap gw lg nginep disana. Jam 2 pagi kita bangun.. siap siap dan kita turun ke bawah, tapi ada yg aneh.. pas kita naik tadi semua lampu kita matiin, tapi sekarang seluruh lantai nyala semua lampu nya… Cuma kita masih ga engeh… jadi kita lakuin hal sebaliknya… tiap turun lantai ,lampu kita matiin tiap lantai… sampai di lt 1,semua lantai udah mati ga ada lampu nyala sedikitpun.. dan yg terakhir… bokap matiin meteran PLN biar listrik ga jalan,baru deh tutup rollingdoor (posisi meteran ada didalem rollingdoor) setelah tutup rollingdoor bokap ngomong “ga bakal deh nih lampu nyala lagi , meteran udah papa matiin”. Abis itu kita jalan ke hotel haris naik motor,lewatin Casablanca dll,sampe di hotel haris kita naik ke lt 3 naik lift. Itu jam setengah 3. Masuk lift cm berdua,Cuma pas di lt 3, keluar lift nya bertiga,gw sm bokap kekanan , yg satu ini ke kiri , nah bokap gw manggil itu org , “Malam Pak”. Ternyata si bapak nyaut.. berarti bukan setan dong… nah abis itu kita makan sm rekan bokap gw jam 3 pagi direstoran yg ada dihotel haris. Abis makan ngobrol” kita balik tuh ke kebon kacang,kita lewatin Casablanca,Cuma yg ganjal disini ada ibu ibu kaya nunggu angkot ditengah” trowongan (trotoar) , tinggi nya ga wajar,setelah gw lewatin itu ibu ibu gw nengok ke belakang itu ibu ibu udah engga ada,Bokap gw smpe berenti dan mastiin,ternyata ga ada ibu ibu nya Padahal kita beneran ngeliat,oke kita lewatin aja kejadian itu pikir positif kata bokap gw. Sampe depan ruko itu jam 4. Kita inget bgt pas kita ninggalin ruko kita matiin meteran listrik,tapi disini aneh bgt pas buka rolling door. Lampu lt 1 sampe lt 4 nyala semua.. siapa yg nyalain? Sedangkan terakhir meteran itu mati,dan sekarang nyala. Ok seperti biasa kita naik matiin lampu tiap lantai.. sampe kamar dilt 4 baru aja mau tidur,eh nauzubillahminzalik semua keran kamar mandi dari lt 1 – 4 nyala semua,disini gw sm bokap gw bener bener takut,pas kita berdua keluar mau cek.. di lt 3 deket manekin badan ada yg grosak grosak,kita kira tikus,tapi pas kita tegesin bener bener ternyata bukan tikus,tapi kaya anak kecil jongkok kaya bayi baru lahir tapi keriput .. kita langsung masuk kedalem kamar baca alquran,nih kira kira kaya gini fotonya
horror story

Cerita Serem

 Hantu di Toilet Sekolah
Disekolah, gw dipercaya menjabat sebagai ketua osis dan juga sebagai pembina mading untuk bulan tersebut. Sebagai pembina mading, gw musti bekerja keras untuk memimpin teman-teman yang lain membuat mading tentunya tanpa batasan waktu dan pada saat itu, kami mengerjakannya sampai jam 6 malam.
Kisahnya dimulai ketika temen gw, sebut saja Dido! hendak pergi ke toilet yang berada 1 tingkat dibawah tempat kami semua berada. Karena rasa takutnya, Dido mengajak gw untuk menemaninya ke toilet. Gw yang berisfat biasa aja akhirnya menemani Dido menuju toilet.
Sesampainya di Toilet, Dido masuk kedalam kabin toilet sedangkan gw menunggu di luar kabin. Karena Dido cukup lama, sembari menunggu Dido gw memutuskan untuk buang air kecil juga. Begitu gw keluar dari kabin, ternyata pintu kabin Dido masih tertutup dengan rapat. Gw yang udah bosen memberanikan diri untuk meneriaki Dido. “Woii Dido, udahan blom?” tiba-tiba, terdengarlah suara sahutan “Tunggguuuu sebentarr…!!!” dengan nada yang datar dan agak aneh! Gw yang gak berprasangka sama sekali, mengira bahwa itu adalah ulah Dido yang hendak mengerjain gw.
Gw yang kesal dengan lamanya Dido di toilet dan kesal dengan Dido yang sudah mengerjaiku dengan sahutan datar tersebut membuat gw menendang paksa pintu kabin Dido dengan maksud membuatnya terkejut dan sadar bahwa ia sudah sangat lama berada didalam toilet. Nyittt…!!! Pintu yang gw tendang tiba-tiba terbuka dan betapa kagetnya gw ketika mengetahui bahwa Dido udah gak berada didalam kabin toilet tersebut! refleks gw langsung lari keatas, tempat teman-teman gw berkumpul menyelesaikan mading.
Sesampainya gw disana, memang benar! Dido sudah berada disana! tentu gw marah banget. Namun, setelah dijelaskan gw baru ngerti bahwa pada saat gw masuk kedalam kabin, Dido mengira gw meninggalkannya sehingga ia pun segera menuju ke atas.
Hikmah dari cerita ini, jangan pernah bermain-main dengan hal yang serius! dan bersifatlah setia kepada teman-temanmu.
Cerita Misteri : Hantu di Ruang Kepala Sekolah
Dulu pas gue SD, gue pernah ngeliat yang namanya “HANTU”, dan emang kata teman gue di sekolah itu bekas kuburan belanda. Gue sih nggak tau ya ! soalnya gue juga bukan orang situ .. Kata teman gue, tempat yang nyeremin di sekolah tuh toilet kelas 6, ruang komputer and perpus, gue sendiri pernah ngalamin yang di toilet kelas 6.
Pas lagi ada eskul di sekolah, yah eskulnya sekitar jam setengah enamanlah (itu sore ya …!), terus ga tau kenapa gue kepingin buang air kecil tuh, padahal biasanya gue tuh ga pernah ke toilet kecuali cuci tangan doang. Nah gara2 kebelet banget nih, gue mutusin buat ke toilet kelas 6 ( soalnya lebih deket ). Pas gue nyampe depan pintu toilet, kayak ada jejak kaki di depan gue.. pas gue liat emang ada, cuma nggak berapa lama jejak itu ilang ga tau ke mana.
Udah gitu pas gue lanjut ngelangkah ke dalem toilet, gue ngeliat bayangan di atas gue, kayak ada yang lewat gitu. Toilet di situ tuh pas masuk langsung ada pintu di samping kiri, pintu itu buat gudang, terus ada lorong belok ke kiri buat tempat cowok, sama lorong kanan buat tempat cewek. Kamar mandinya tuh ga ada lampunya tau ..! :( Terus gue abis dari toilet langsung aja keluar buru2, gue terus cerita ke teman gue, katanya dia juga pernah ngalamin kayak gitu..
Terus pas malem2 ada acara tidur di sekolah tuh. Gue sama teman gue belum juga bisa tidur. Akhirnya gue sama teman gue iseng aja jalan2 ke ruang kepala sekolah, ruangnya ke buka. Terus teman gue ngajakin masuk, yaudah deh gue sama teman gue masuk. Terus pas masuk gue ngeliat ada orang yang nguap gitu, di sofa kepala sekolah. Kirain gue kepala sekolahnya ikut tidur juga di sekolah, terus gue mau salam sama dia ( biasalah anak kecil, caper !!), tapi pas gue ngeliat ternyata itu cewek, rambutnya panjang, ngebawa2 kertas ( ga tau tuh tulisannya apaan ) terus gue bilang teman gue “Larii”, taunya dia udah lari duluan, gue di tinggalin gitu.. waduuh !!
Cerita Misteri : Kisah Serem di SMPN 109 Jakarta
ini cerita lama gw alamin sendiri. (sebagai saksi mata org kesambet setan) pas msh di 3 smp (smpn 109 jakarta timur), waktu itu kelas gw lagi kosong ditinggal rapat ama guru…trus tmn2 gw ngusulin bwt main jalangkung dgn cara pake media alat tulis “jangka”…..nah klo maen jalangkung gitu khan yg plg susah bwt cari orang yg mau megang mediumnya (jangka)…
melalui proses suit-menyuit antar 5 org cewe (DORA,NATASHA,3 org lagi gw lupa) akhirnya DORA kepilih bwt megang jangka-nya…
nah ritual manggil tuh jalangkung akhirnya dimulai dgn baca mantra “jalangkung…jalangse….blablablabla pulang ga dianter…
dalam waktu gak lama akhirnya tuh “jangka” mulai muter2 sendiri gak karuangw lupa
2. laki apa perempuan —> laki
3. meninggal krn apa —> hilang (mungkin tersesat digunung/hutan/laut)
4. si dora gmn jodohnya — > lupa
5-selanjutnya pertanyaan bodoh anak SMP seperti nomer 4
nah….kejadian fatal tuh permainan mulai keliatan gak bener sewaktu DORA mw udahan dgn cara suruh pulang tuh jelangkung …
TAPI…..pas disuruh pulang JANGKANYA MALAH MUTER2 SENDIRI DAN TANGAN DORA GA BISA NGELEPASIN SAMA SEKALI WALAU UDAH DIPAKSA AMA BANTUAN 2 TMN GW!!
kejadian jangka muter2 ditangan dora hampir 10 menit dan tmn2 gw lgs histeris semua ngeliat si DORA mulai ngeracau dan teriak2 “GIMANA NIH JELANGKUNGNYA GAK MW BALIK!! TANGAN GW DAH MULAI PEGEL..”
akhirnya tuh 1 kelas gw yg isinya kurang lebih 40 orang semuanya tiap2 org disuruh baca doa sesuai keyakinan masing2….dan beberapa org manggil guru agama di kantor (nah ini guru agak lama dtg gara2 lg rapat…ampe pada sebel 1 kelas ama nih guru)
setelah kurang lebih 15 menit “jangka” muter2 sendiri ditangan dora akhirnya bisa dilepas paksa dgn cara tangan dora dipukul ama tmn gw laki2 yg badannya waktu itu paling gede sekeras2nya ….
ANEHNYA…
“jangka” itu emang bisa kelepas tapi tangan dora gak bisa gerak sama sekali ..klo gw gambarin tangan DORA posisinya kyk adegan kate winslet pas dianjungan titanic pas adegan mirip terbang itu.
nah si DORA teriak lagi….”EH JGN GELAYUTAN DI TANGAN GW DONG!! PEGEL NIH” si dora bilang klo tangannya itu kyk dijadiin batang pohon tarzan bwt gelayutan….DAN ITU TERJADI KIRA2 10 MENIT…sampe guru agama sekolah gw dtg bwt ngatasinnya…dan ama guru agama gw si DORA cuma usap muka ama di pijet jari kakinya ama dibacain doa akhirnya tangan dora bisa turun kyk semula….walaupun pas moment turunnya tuh tangan dia si dora teriak kenceng bgt (dia cerita sih rasa sakitnya kyk serasa dipotong tuh tangan..serasa mw lepas gitu katanya tuh tangan dia)..
Sejak itu kita2 satu sekolahan gak ada yg berani lagi maen gituan ampe lulus
Adi sedang dalam perjalanan ke Jakarta dengan bis malam.
Seorang kakek tua naik & menawarkan buku2 pada penumpang.
“Bukunya nak? Ada macam2 nih. Buku silat, cinta2an, agama, dll”, ujar si kakek.
Adi yg sdg tdk bisa tdr pun tertarik. “Ada buku horor ga kek?”
“Oh suka cerita horor ya? Kebetulan sisa satu, Pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak Arwah pnasaran.
Judulnya “PENUNGGU BIS BERDARAH”. Serem bgt pokoknya.”
“Boleh juga tuh berapa harganya?”
“Rp95.000, nak”
“Wow, mahal banget, kek”.
“Ya namanya juga buku Best Seller. Semua yg baca buku ini kabarnya syok loh wkt baca endingnya”, si kakek promosi ala salesman.
Adi pun mengalah.
Entah kenapa, pada saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba2 petir menggelegar.
Angin mulai bertiup kencang.
Si kakek turun dari bis, namun tiba2 berhenti & menolehkan wajahnya pelan2 ke Adi.
“Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yg terjadi, harap jangan buka halaman terakhir.
Ingat, apapun yg terjadi.
Kalau tdk nanti kamu akan menyesal & saya tdk mau bertanggung jawab.”
Jantung Adi berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan.
Pada saat tengah malam, Adi selesai membaca seluruh buku tersebut.
Kecuali halaman terakhir.
Dan memang benar saperti yg dikatakan si kakek, buku itu benar2 menegangkan dan menyeramkan.
Bis melaju kencang, hujan turun deras. Kilat menyambar bergantian, terdengar suara guruh menggelegar.
Adi melihat sekeliling dan ternyata smua penumpang sdh terlelap. Bulu kuduknya merinding.
“Baca halaman terakhirnya ga ya?”, pikir Adi bimbang. Antara penasaran dan rasa takut berbaur jadi satu. Di luar malam tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan.
Dan akhirnya tampak lembaran kosong dengan sepotong tulisan di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Adi membaca huruf demi huruf yg tercantum :
PENUNGGU BIS BERDARAH
Terbitan CV. Pustaka Buku
Harga Pas: Rp 12.500

dulu pas ane kecil sekitar umur 4-5 tahun lah.Namanya juga anak kecil jaman dulu tidurnya juga paling jam 8nan,tapi bukan disitu kisahHOROR nya terjadi..
Pas ane bangun tidur ,kira-kira jam 4 an lah,ane kebangun gara-gara aktifitas nyokap ane didapur gan..Tapi ane bingung  ,di badan ane kok ada tangan yang meluk ane,warna tangannya merah merekah kayak kulit bayi,ditutupi ama bulu-bulu warna putih ..pas ane tengok kesebelah ane..WAAAAAA!!! ada sesosok makhluk tinggi besar dengan bulu berwana putih sedang meluk ane gan… , mana ane face 2 face lagi ma itu makhluk..Ane masih inget matanya besar mungkin seukuran kepala bayi korneanya beda kayak manusia,seakan2 kayak mau hipnotis,bibirnya tebel dan lebar banget.
Gara-gare ane teriak seisi rumah pada bangun dan menghampiri ane.. dan itu makhluk tiba-tiba dah nggak ada aja,dan ane pun ditenangin ama orang tua ane gan..
Ane coba tanya ketemen ane,katanya itu genderuwo gan,cuma katanya itu genderuwo yang langka karena bulunya warnanya putih..

Malam itu di asrama anak laki-laki panas sekali. Dan Husein masih belum bisa tidur. Berkali-kali ia membalikkan badannya di tempat tidur sambil mengumpat-umpat.

“Kenapa aku harus tidur secepat ini? Aku kan sudah sehat!”

Sudah tiga hari ia menempati klinik asrama karena radang tenggorokan yang dideritanya. Sebenarnya sore itu dokter sudah menyatakan bahwa ia sudah sembuh, tapi ia hanya mengijinkan untuk kembali ke kamarnya esok paginya.

“Besok saja ya, sekarang kan tanggung, kamarmu yang dulu belum dibersihkan. Nanti kalau kamu sakit lagi gimana? Kamu nggak mau penyakitmu bertambah parah kan?” Dokter Hamed berujar sambil tersenyum. Suster Ema yang berdiri di samping pak dokter ikut mengiyakan sambil mengacak-acak rambut Husein.

“Betul, Nak. Tadi waktu saya ke sana ternyata dinding sebelah kananmu masih dicat, dan kemungkinan baru selesai besok pagi. Sabar ya, Nak. Lagipula kamarmu yang ini kan jauh lebih luas dan jendelanya pun jauh lebih besar. Besok saja ya, Nak?”

Husein terpaksa menurut sambil bersungut-sungut. Sialan, umpatnya, bisa mati kebosanan aku di sini. Tinggal selama tiga hari di klinik asrama itu sendirian yang letaknya bersebelahan dengan kamar ibu asrama terasa tiga tahun baginya. Tidak ada televisi dan radio. Sungguh membosankan! Setiap hari yang dikerjakannya hanyalah membaca buku-buku cerita usang yang dipinjamnya dari Syahril, anak tukang kebun di asrama tersebut.

“Anak Kancil Bertemu Dengan Berry si Beruang Coklat..” Husein menggumam sambil jari jemarinya menyeruak halaman demi halaman buku cerita lusuh yang dipegangnya tersebut. Apa remaja seumur dia masih suka membaca buku cerita anak-anak seperti ini? Husein menggeleng-gelengkan kepalanya sambil diam-diam menertawakan Syahril yang memang penampilannya lugu dan polos. Pantas dia masih menjomblo, Husein tersenyum sambil membayangkan Syahril dengan sandal jepit biru dan kaos oblong kedodoran yang hampir setiap hari dikenakannya tersebut.

Hawa di ruangan kecil di samping kamar ibu asrama tersebut masih terasa panas. Tetapi Husein sudah tidak mengindahkannya lagi. Ia sedang asyik dengan cerita Kancil dan Beruang yang terdapat di hadapannya. Baginya tiada jalan lain untuk membunuh waktu yang membosankan tersebut dengan memaksakan dirinya memahami dan terlarut dengan setiap aluran cerita yang terpaksa direguknya kata demi kata.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Jam sudah menunjukkan hampir pukul setengah satu pagi. Sayup-sayup terdengar suara binatang malam bersahutan dari luar jendela kamarnya diiringi sesekali suara lembut hembusan angin yang bertiup di sela-sela cabang pepohonan akasia di samping kanan jendela kamar bercat putih tersebut.

Husein memandang ke arah jendela di sampingnya yang terbuka setengah. Angin malam berhembus masuk ke dalam kamarnya yang juga dicat putih. Huh, masih terasa panas, keluhnya sambil mengusap keningnya yang agak berkeringat. Kipas angin di atas kepalanya sudah lama tidak berfungsi lagi. Tangannya bergerak untuk membuka jendela itu lebih besar lagi ketika ia menangkap sesosok bayangan putih berkelebat di atas pohon tepat di seberang kamarnya.

Husein menggosok-gosokkan matanya. Apa itu, pikirnya  penasaran.

Husein kini duduk dengan tegak di atas ranjangnya yang berderit-derit setiap kali ia menggerakkan tubuhnya  yang sedikit gempal. Sosok itu kini terlihat jelas. Ia adalah sesosok wanita muda cantik yang sedang duduk duduk di atas dahan yang tinggi sambil menggerak-gerakkan kakinya dan bersenandung pelan. Seolah-olah ia sedang berayun-ayun di atas ayunan. Rambutnya terlihat hitam lurus ikut bergerak-gerak ditiup angin yang berhembus pelan. Parasnya lembut dan cantik. Wanita misterius itu terus saja asyik bersenandung seolah tak memperhatikan sepasang mata yang mengawasinya dari kejauhan.

Husein menatapnya tak berkedip. Jantungnya berdegup keras. Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya. Tangannya gemetaran. Otaknya seakan berhenti berputar. Dia hanya duduk terpaku menatap pemandangan di depannya.

Sekonyong-konyong wanita itu berhenti bersenandung dan dengan tiba-tiba menatap lurus ke arah Husein yang masih duduk terpaku di dalam kamarnya. Tatapannya tajam dan menusuk. Setajam tatapan elang yang hendak menerkamnya bulat-bulat dari atas pohon. Suasana bertambah hening mencekam. Husein merasakan seolah darahnya berhenti mengalir.

Sebelum Husein sempat menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi, tiba-tiba wanita itu ‘terbang’melayang dari atas pohon tempatnya bertengger dan detik berikutnya wajahnya sudah berada dekat sekali di jendela. Mata mereka saling bertatapan satu sama lain. Wanita itu berdiri begitu dekat dengan wajahnya sehingga Husein bisa merasakan hembusan hawa dingin dari sosok di hadapannya itu. Saat berikutnya tiba-tiba saja wanita itu tersenyum menyeringai. Wajah ayunya digantikan oleh paras yang tiba-tiba terlihat begitu menyeramkan. Taringnya yang panjang dan runcing menyeruak dari senyumnya yang jahat!

Husein tersentak! Dengan refleks ia menutup jendela dan meguncinya serta menutup tirainya rapat-rapat. Tubuhnya gemetaran hebat di atas ranjang. Detik berikutnya ia menjerit sekuatnya sambi berteriak-teriak minta tolong dan menyelubungi dirinya dengan selimut bergaris hijau yang selama ini tidak pernah dipakainya. Tapi kemudian ia teringat bahwa ibu asrama sedang keluar kota dan ia tidak tahu ke mana suster centil yang seharusnya berjaga di kamar sebelah. Sial! Sial! Sial! Sejuta kali SIAL! Ia berkali-kali mengumpat dalam hati.

Kemudian ia  berusaha mengucapkan doa-doa yang pernah dipelajarinya selama ini. Entah karena gugup atau lupa, tidak satu pun doa-doa yang sempurna diucapkannya.

Tapi ia tidak peduli. Ia terus berusaha keras mengucapkan doa-doa sebisanya sampai ia kelelahan dan jatuh tertidur di balik selimutnya yang tebal. Beberapa saat kemudian ia terbangun karena merasa kegerahan. Tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Pelan-pelan ia membuka selimut yang menyelubungi kepalanya sedikit demi sedikit dan mengintip keadaan kamarnya. Keadaan sunyi senyap. Jam dinding berdetak pelan dan lembut. Husein melirik ke arah jam tersebut. Sudah pukul 2.15 pagi.

Ia menyibakkan selimutnya dan berusaha untuk tidur lagi ketika ia mendengar suara langkah sepatu berhak tinggi di koridor di depan kamarnya. Mungkinkah itu ibu asrama yang baru datang dari luar kota?

Husein baru saja memejamkan matanya ketika ia mendengar seseorang membuka pintu kamarnya dan melangkah masuk ke dalam.

“Bagaimana keadaanmu hari ini, Sayang?” Suara suster Jane yang genit yang dikenalnya selama ini menenangkannya. Mendadak ia merasa lega karena ia tidak sendirian lagi di kamarnya. Parfum suster Jane mulai menyeruak memenuhi ruang tersebut.

“Eh, baik, Sus. Suster dari mana? Kok sudah selarut ini belum tidur?” Husein berkata. Matanya terkesima tatkala melihat tubuh suster Jane yang terbalut erat di balik seragam putihnya yang terlihat sangat ketat dan sesak. Ia kelihatan lebih cantik dari biasanya.

“Aku baru saja menemai Bu Christin menonton telivisi dan lalu aku jalan-jalan di luar sebentar, soalnya udara panas sekali sih hari ini,” Suster Jane berkata pelan sambil mengusap-usap dahi Husein yang basah oleh keringat.

“Kamu sendiri kok belum tidur, Sayang?” Suster muda yang terlihat sangat cantik dan seksi itu tersenyum lagi. Ia begitu lembut dan penuh perhatian. Tangannya yang halus terasa sangat menentramkan hati Husein yang segera melupakan kejadian menyeramkan sebelumnya. Kini jantungnya mulai berdegup kencang lagi. Bukan karena takut. Tapi karena tubuh Suster Jane terlihat semakin indah tatkala ia mendekat untuk mengecup keningnya. Tak lama Husein pun merasa mengantuk dan ia mulai menutup matanya.

“Tidurlah, Sayang…” Suster Jane berkata lembut. Rambutnya yang harum menyapu lembut wajah Husein.

Husein membuka matanya kembali untuk mematikan lampu baca yang ada di samping tempat tidurnya ketika tanpa sadar ia melihat ke arah lantai dan menyadari bahwa yang selama ini dikiranya Suster Jane ternyata kakinya tidak menapak pada tanah melainkan melayang di udara!

Seketika Husein menjerit dan meloncat dari tempat tidurnya dan segera berlari di koridor sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Ia berlari ke arah kamar Pak Singh, tukang kebun, yang kebetulan berada tidak jauh dari kamarnya. Ia menggedor-gedor kamarnya sambil berteriak-teriak ketakutan. Matanya nanar dan nafasnya terasa sesak.

Sesaat kemudian Husein sudah berada di dalam kamar Pak Singh, yang masih berusaha menenangkannya. Sementara itu guru-guru dan teman-temannya yang lain yang terbangun oleh teriakannya ikut berdesak-desakan di kamar Pak Singh yang sempit dan mengerubunginya. Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya telah terjadi.

“Tenang, tenang… Biarkan ia minum dulu,” kata Pak Ahmad sambil menyodorkan segelas air putih. Husein menerima air yang disodorkan dan segera meminumnya. Tanpa disadarinya tiba-tiba ia merasa sangat haus, dan ia segera menghabiskan air tersebut. Pak Ahmad dan beberapa staf lain yang sedang bertugas malam itu memandanginya dengan cemas.

“Kamu tidak apa-apa, Nak?”

Husein menggelengkan kepalanya lemah. Kini ia sudah jauh merasa lebih baik dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian setelah ia tenang, ia menceritakan apa yang telah dialaminya malam itu. Semua berpandang-pandangan.

“Pasti itu Aisyah. Ya, itu pasti dia…,” orang-orang ribut menggumam.

“Aisyah? Siapa dia?” Dahi Husein berkerut.

Kemudian Pak Singh menceritakan bahwa beberapa tahun yang silam terdapat seorang siswa yang dikeluarkan dari asrama karena berpacaran dengan anak salah seorang tukang kebun waktu itu. Hubungan mereka tidak direstui oleh kedua belah pihak sehingga pihak asrama terpaksa mengeluarkan siswa tersebut dari sekolah. Sejak saat itu anak laki-laki itu tak lagi menunjukkan batang hidungnya di asrama tersebut sehingga Aisyah merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di atas pohon tepat di depan kamar klinik asrama. Tubuhnya yang telah dingin dan kaku ditemukan pada pagi hari keesokan harinya oleh ayahnya sendiri yang telah mencarinya ke mana-mana malam sebelumnya.

Tak lama setelah peristiwa tersebut beberapa siswa dan guru menemui hal-hal ganjil dan menyeramkan di sekitar pohon tersebut, terutama pada malam bulan purnama seperti apa yang dialami Husein pada malam itu.

Bahkan tahun sebelumnya ada dua orang siswa yang sedang melewati koridor di dekat klinik asrama secara kebetulan melihat seorang gadis berpakaian suster yang wajahnya mirip dengan Aisyah. Tetapi waktu didekati, gadis itu tiba-tiba menghilang. Atau, beberapa orang tukang yang sedang membetulkan pipa di halaman belakang kadang-kadang melihat sesosok wanita muda berpakaian putih sedang duduk berayun-ayun di atas pohon sambil bersenandung riang dan tertawa-tawa kecil. Tapi wajah pucatnya menunjukkan kesedihan hatinya yang entah kapan dapat terobati…


Hal Aneh Pada Pacar Gw – Cerita horor kisah nyata
Pas malam Minggu gw jalan sama pacar gw, kebetulan dia baru dateng dari kampung halaman nya. Jadi, otomatis gw tunggu2 banget waktu untuk jalan sama dia. Pas lagi seneng2 nya jalan, tiba-tiba ada sesuatu hal yang membuat kita bertengkar. Lumayan bertengkar hebat waktu itu, sampe gw turun dari sepeda motor saking kesel nya (pasti nya dia berhentiin motor nya dulu baru gw turun hehe).
Singkatnya, akhirnya kita kembali baikan. Cuman karena waktu udah larut malam (kita mulai jalannya udah malam banget, coz sebelumnya gw jalan dulu sama keluarga), gw gak berani pulang ke rumah. Trus dia nanya, “Gimana nich mau pulang ke rumah gak?”.”Gak ah” kata gw. “Trus kita ke mana donk?”. Akhirnya setelah banyak pertimbangan kita mutusin untuk nginap di hotel malam itu.
Lumayan susah juga nyari hotel pas malam Minggu apalagi udah larut gitu dan akhir nya dapat juga satu hotel yang masih ada kamar. Setelah masuk kamar, kita gak langsung bisa tidur dan cuma rebahan aja sambil liat TV. Karena bosen pacar gw duduk di ranjang dan mulai ngerokok. Kita masih diem2an aja, coz masih ada rasa gak enak sehabis bertengkar tadi.
Karena gak enak trus diem2an, gw mulai membuka pembicaraan. “Yank, maafin gw tadi ya. Gw terlalu keras sama pendirian gw. Maaf ya” (Sambil pegang tangan dia). Tapi, dia cuma mandang gw dan diem aja. Trus gw ngomong lagi, “Yank, koq lo diem aja sich?”. Dia tetep mandangin gw dan diem. Gw tetep coba ajak ngomong, tetapi reaksinya masih sama.
Awal nya gw gak ngerasa aneh, gw cuma mikir mungkin dia masih marah sama gw. Trus akhirnya gw peluk dan cium dia (di bagian wajah aja gak di bibir dan sebelumnya dia udah matiin rokoknya), dia pun bersandar di kepala tempat tidur. Gw masih meluk dia sambil rebahan di dada nya, ternyata dia membalas pelukan gw dan membelai rambut gw, cuma masih dieemm aja. Gw ajak ngomong tetep gak respon.
Gw bingung dan di saat itu tiba-tiba listrik mati (gw gak tau apa listrik di seluruh hotel itu yang mati ato cuma di kamar gw). Setelah beberapa menit akhir nya nyala lagi, cuma gw heran ko` TV di kamar gw masih mati (biasanya kan kalau listriknya udah nyala otomatis TV nya juga pasti ikut nyala lagi). Jadi cuma cahaya remang2 dari lampu tidur di atas ranjang aja yang menerangi, yang dinyalakan beberapa saat sebelum mati listrik (gak kepikir buat nyalain TV lagi coz gw cuma konsentrasi ngajakin ngomong pacar gw).
Abis itu gw peluk dia lagi, tiba-tiba dia nangis. Gw tanya kenapa, masih aja dia gak jawab. Gw bingung kenapa sich koq dia jadi aneh gini, tapi gw coba tenangin dia dengan memeluk dan cium dia sampe akhir nya kita berciuman. Gw bener2 ngerasa banget dia ngebales ciuman gw. Setelah ciuman dia masih aja nangis, gw tetep peluk dia dan gak disangka2 dia ngomong, “Gw sayank lo yank, gw sayank lo (dengan suaranya yang pelaann banget)”. “Iya yank, tapi kenapa sich lo nangis. Jangan nangis” kata gw. Dia gak jawab dan malah terus nangis dan bilang kayak gitu.
Karena gw udah lelah ngajakin ngomong akhirnya gw suruh dia untuk rebahan dan tidur, dia nurut langsung mejemin mata. Sedangkan gw cuma rebahan aja di samping dia sambil ngeliatin dia.
Setelah beberapa detik tiba-tiba dia kebangun geragapan kayak orang habis mimpi buruk sambil teriak kenceng dan bilang “Yank, rokok gw mana? Koq lo matiin sich”. Gw pun bingung dan terkaget2 karena denger teriakannya, “Hah? bukannya lo sendiri tadi yang matiin. Masa gak ngerasa?”. “Gak, sekarang mana rokok gw. Gw belum selesai ngerokok juga (sambil marah2)”. Akhirnya gw kasih rokoknya dan langsung gw tanya apa dia ngerasa kalau dari tadi gw ngajakin dia ngomong, peluk dan cium dia, juga pas dia nangis dan bilang sayank ke gw.
Jawabannya bikin gw kaget banget, “Gak tuch, gw kan tadi lagi ngerokok. Malah gw bingung kenapa tiba-tiba gw gak ngerokok lagi”. Trus gw ceritain semua yang terjadi tadi ke dia, dia diem dan akhir nya cerita. “Gw kemaren pas pulkam diajakin nyokap ke gunung, mandi buat ngilmu supaya orang takut sama gw (dia sebelumnya ada masalah sama teman satu kontrakannya sampe temannya itu mau ngebunuh dia, syukurnya dia bisa kabur. Cuma diduga, temannya itu masih dendam sama dia)”. Setelah dia cerita gitu, kita berdua menyimpulkan mungkin tadi dia habis dimasukin sama makhluk dari itu gunung.
Gw pun bergidik “Syukur gw gak sempat ngapa2in yang lebih tadi, cuma ciuman aja”. Kalo gak, ihh.. Jangan sampe deh pokok nya.
Ps : Ilmunya hilang malam itu juga karena dia udah ngelanggar syarat yaitu bercinta sama gw (pasti banyak yang ngoment kalau itu dosa, gw sadar itu dosa tapi itu lah yang terjadi. Anak zaman sekarang yang gak terlalu peduliin dosa, semoga pintu tobat masih dibukakan untuk gw. Amin)